Anya sedang praktik kaiwa renshuu ( latihan percakapan ) dengan siswa
PT JIAEC sebagai leading company Penyelenggara Program Pemagangan ke Jepang, memberikan kesempatan untuk magang di kantor PT JIAEC kepada para mahasiswa dan pelajar yang ingin mengetahui bagaimana proses menyiapkan pemberangkatan calon trainee ke Jepang. Seperti halnya dua orang mahasiswa semester 6 jurusan Sastra Jepang Universitas Padjadjaran ( Unpad ) yaitu Anya Sagita Sabrina ( Anya ) dan Farrah Citraning Parameswari ( Farrah ) yang mendapat kesempatan untuk magang di kantor PT JIAEC selama 1 bulan terhitung sejak 8 Juli hingga 5 Agustus 2019. Tujuan magang ini selain untuk mengembangkan wawasan dan pengalaman mengenai dunia kerja, secara khusus, praktik magang ini bertujuan untuk mempelajari etika, etos kerja, serta budaya kerja yang diterapkan dalam perusahaan Jepang maupun perusahaan yang berhubungan dengan “kejepangan”.
“Melalui praktik magang ini, saya dapat mempelajari gambaran umum mengenai bagaimana sebuah lembaga pelatihan beroperasi dan bagaimana proses dari pemberangkatan siswa untuk magang di Jepang, mulai dari proses rekrutmen, pelatihan hingga siswa bekerja di Jepang dan kembali lagi ke Indonesia. Saya mempelajari bagaimana PT.JIAEC Depok dapat mempersiapkan para siswa dengan baik untuk bekerja dan hidup di Jepang dalam waktu yang terbilang sangat singkat”, kata Anya. “Selain itu, dari magang ini, saya dapat melihat dari sudut pandang seorang sensei, yang biasanya ketika berkuliah saya berada di posisi seorang siswa. Jika berbicara mengenai lingkungan kerja pun, saya merasa lingkungan kerja yang ada di PT.JIAEC menyenangkan dengan para sensei dan staf yang sangat ramah”, Anya menambahkan.
“Pengalaman yang saya dapatkan di PT. JIAEC melebihi ekspektasi saya sebelumnya. Sebab PT. JIAEC melatih siswanya untuk magang dan bekerja di Jepang, tentu saja lingkungan PT. JIAEC menanamkan etika dan etos kerja Jepang kepada para siswanya. Hal ini langsung terasa ketika saya sampai pertama kali di kantor PT. JIAEC Depok, dan langsung disambut oleh siswa yang membungkuk ( ojigi ) sambil menyapa dalam bahasa Jepang kepada saya”, kata Farrah. “Tidak hanya itu, dengan magang di PT. JIAEC, saya dapat mempelajari metode-metode pengajaran yang diterapkan oleh para sensei dalam mengajar tidak hanya bahasa Jepang, namun juga kebiasaan dan budaya Jepang kepada para siswa sebelum mereka berangkat ke Jepang”, tutur Farrah dalam keterangan yang diterima redaksi Buletin PT JIAEC Kini.
Selama magang di Kantor PT JIAEC mereka ditempatkan di Departemen Pelatihan PT JIAEC bersama para sensei atau staf pengajar. Selama 1 bulan mereka tinggal di asrama PT JIAEC Depok, sehingga dapat melihat langsung kegiatan siswa setiap hari. Mereka juga membantu proses pelatihan misalnya dengan melakukan praktik kaiwa renshuu ( latihan percakapan ) bahasa Jepang, membantu memeriksa nikki ( buku harian ) siswa, serta membantu guru atau sensei ketika mengajar di kelas dan kegiatan pelatihan lainnya.
Dengan adanya pengalaman magang di PT. JIAEC Depok ini, Anya dan Farrah berharap dapat terbentuk sebuah kerja sama antara PT. JIAEC dengan Fakultas Sastra Jepang Universitas Padjadjaran agar kedepannya mahasiswa jurusan Sastra Jepang Universitas Padjadjaran dapat kembali mempunyai kesempatan untuk magang di kantor PT. JIAEC Depok, dan sebaliknya PT. JIAEC dapat memperoleh tenaga kerja dari para lulusan atau alumni Sastra Jepang Universitas Padjadjaran.